Rabu, 30 Januari 2013

marjinal anti-military

Dibawah ini adalah wawancara dengan Marjinal, band yang terkenal sebagai band yang memiliki semangat perlawanan yang kuat… Wawancara ini dikutip dari KEMERDEKAAN ZINE
Pertanyaan yang sangat membosankan, tolong ceritakan awal berdirinya band kalian, MARJINAL dan siapa saja tukang protes didalamnya………. Awal kami membentuk band itu pada tahun 1997, dengan bersandang nama ANTI ABRI, dimana secara kebetulan kami anti kekerasan, dan ABRI salah satu kuat membudayakan kekerasan. Kami sering bermain pada event-event bebas. Disaat-saat selalu bersama-sama (dadakan), lantas kami buat ANTI-MILITARY, karena ABRI sudah diganti. Yang album pertama pada tahun 1999, album kedua pada tahun 2000 dengan personil yang selalu berganti-ganti dan kami suka itu. Dan yang terdata, ROMY JAHAT (biduan), CHE MONKEY (ritem), BOB Oi! (bas), STEVE (dram), MIKE (melodi), ACAY LEE (dram), EKAL (vokal), SISI (vokal), ABLEH (ritem), ASEP (vokal) dan ARIEF (dram)…..yang sekarang…..lalu, kami keluarkan MARJINAL. Semua tukang protes.
Dulu nama band kalian adalah ANTI-MILITARY, mengapa kalian merubah nama band kalian menjadi MARJINAL, tolong ceritakan latar belakang kalian merubah nama band kalian………. Kebutuhan kami membuat nama MARJINAL dikarenakan masih memiliki hubungan dengan Anti ABRI dan Anti Military….. dan perlu digaris bawahi kami tidak mengganti nama tapi kami membuat dan menggunakan nama MARJINAL sebagai proses titik balik untuk menjawab persoalan-persoalan obyektif. Agar, minimal diketahui oleh khalayak banyak seperti istilah Anti ABRI, Anti Military. Kenapa harus anti dan istilah MARJINAL, siapa itu ‘Marjinal’, bagaimana terjadinya marjinalisasi dan lain-lain. Demikian kawan!
Dalam lirik kalian sebelumnya (Anti-Military), banyak sekali konsep pemikiran budaya perlawanan khususnya Anarkis serta variannya. Tolong ceritakan cara pandang kalian tentang konsep pemikiran tersebut………. Kami lebih memfungsikanAnarkisme dan variannya adalah sebatas referensi, bukannya mengadopsi mentah. Kami lebih mengupayakan melihat, merasa, mendengar dan meraba situasi serta kondisi yang mempengaruhi kami.
Dalam bermusik, tentu kalian lebih mengutamakan lirik. Sejauh mana pandangan kalian tentang konsep lirik tersebut dan bagaimana juga cara kalian dalam merealisasikannya dalam masyarakat………. Sejauh mataku memotret kejadian, sejauh aku mengepakkan sayap dan merambat. Dan sejauh roda gerigi otak-otakku bekerja. Dengan banyak cara dan kami percaya dan yakini ada 1001 macam aksi yang dapat kami lakukan. Adalah sebuah kontradiksi, untuk membantu menciptakan sebuah pemikiran yang notabene masyarakat kita selalu diorientasikan dalam pemikiran yang seragam dan searah. Masyarakat yang berdiri diatas nilai-nilai kemanusiaan, tolong-menolong, si kaya bantu si miskin, kuat bantu lemah, saling menghormati dan menghargai. Kami tidak bisa mendeteksi hal itu, terserah! …..Yakin, karena manusia itu adalah berfikir secara rasional.
Bagaimana pandangan kalian tentang politik dan punk, apakah bisa berjalan/ seimbang, sedangkan secara obyektif punk yang selama ini merupakan Counter-Culture (budaya perlawanan), sekarang ini telah mengalami dekadensi dan pola gerakan mereka yang cenderung berjalan sendiri-sendiri dan bergerak secara elitis. Malahan cenderung menciptakan suatu kontradiksi di dalamnya. Contohnya antara apolitikal dan politikal, bagaimana pandangan kalian dalam hal ini………. Pandangan kami dalam hal ini bahwa politik bisa berjalan seimbang dengan punk, karena punk itu sendiri adalah politik dan politik yang melahirkan punk. Tanpa politik takkan melahirkan punk, dan bila hanya punk hanya itu hanya sebuah kata tidak melahirkan tindakan, karena politik (POLI dan TIK = banyak cara. Pandangan kami dalam kontradiksi di dalam punk adalah sesuatu yang wajar dan kami melihatnya sebagai proses pendewasaan (kontradiksi melahirkan dialektika).
Menanggapi masalah globalisasi yang sudah masuk ke negara-negara dunia ketiga (khususnya Indonesia), yang berbasis pada industrialisasi dan ekonomi secara struktural, cara-cara apakah yang relevan untuk membendung ruang gerak mereka selama ini………. Bentuk sel-sel baru, untuk menggempur lawan dengan syarat terjun ke kantong-kantong masyarakat untuk belajar dan bekerja sama-sama. Yakini tanpa mereka (masyarakat) tidak akan pernah menciptakan perubahan.
Proses reformasi dan demokratisasi yang selama ini diagungkan oleh rakyat Indonesia, tidak berjalan seperti yang mereka impikan. Bagaimana tanggapan kalian dalam hal ini? Dan tatanan masyarakat yang bagaimana yang kalian inginkan………. Ya, jelaslah…..proses reformasi dan demokratisasi hanya menjadi terminologi untuk mengantar sebuah kekuasaan baru. Jadi impian masyarakat mengenai demokrasi hanya sekedar impian tok, jikalau sistem yang masih dikuasai oleh segelintir kaum minoritas. Tatanan masyarakat yang berasakan nilai kemanusiaan. Manusia makhluk yang sosial, manusia makhluk yang berpikir, makhluk yang merdeka, yang bukan gembala dan yang berakal budi pekerti yang tinggi.
Oke, kembali berbicara tentang MARJINAL, terpikir tidak dalam diri kalian untuk bergabung dengan major label dengan tujuan untuk mensosialisasikan ide-ide penikiran kalian dalam jangkauan masyarakat luas dan secara tidak langsung memberikan penyadaran kepada mereka. Contoh seperti RAGE AGAINST THE MACHINE, CHUMBAWAMBA ataupun IWAN FALS (seperti album lamanya), bagaimana menurut kalian………. Terpikir sih, tapi kami tidak tertarik tuh, dengan disiplinier recording Indonesia khususnya. Biasanya yang menciptakan teman-teman menjadi obyek, berbeda dengan CHUMBAWAMBA, R.A.T.M dan IWAN FALS. Mereka telah memenangkan pasar. Oleh sebab itu, mari kita ciptakan kerjasama yang kuat dilingkungan kita, pada khususnya. Dengan ciptakan masyarakat yang kreatif dan produktif sebagai perlawanan terhadap kapitalisme.
Mendengar kabar bahwa salah satu album kalian, dirilis juga oleh salah satu rekord di Australia. Bisa ceritakan hal itu………. Tepatnya kami tidak tahu rekord tersebut. Tetapi yang kami tahu kaset kami akan dibajak disana oleh sekelompok kawan yang tergabung didalam komunitas sosialis di Australia.
Untuk menutup interview ini, ada yang kalian ingin sampaikan untuk semua yang membaca interview ini………. Jangan hanya untuk percaya saja karena manusia diciptakan untuk berpikir.

wancara marjinal



 rasanya kurang pas tampa marjinal di blog ini hehehe,walo gw sangat telat dari yang laen tapi yang terpenting adalah argument tentang artikel ini bisa sampai,khususnya tentang punk dari sudut pandang marjinal,karena secara visual gw belon pernah ketemu ma mereka,tapi dari pola pikir logika tentang punk ada persamaam di antara kami!!

berikut ini gw kopipes dari www.koran-marjinal.blogspot.com

tentang kehidupan sehari-hari mereka di komunitas,dan sudut pandang mereka tentang punk!

Pengantar Editor:
Agustus yang lalu, majalah TRAX membuat laporan utama “The Story So Far: 30 Years of Punk Rock”. Farid Amriansyah, reporter Trax, mengajukan beberapa pertanyaan kepada Marjinal lewat e-mail, yang jawabannya kami kira berhak diketahui publik secara utuh.

- agak klise, tapi bisa cerita bagaimana marjinal terbentuk?

Bob OI: Marjinal dibentuk 11 tahun yang silam, pada 22 Desember — bertepatan dengan Hari Ibu di kalender nasional. Sebelas tahun yang lalu, kite ketemu di sebuah kampus grafika di Jakarta Selatan. Awalnya, gue pengen kuliah, tapi makin lama semakin nggak tertarik. Apa yang dipelajari di kampus udeh kita kuasai, gue udah gape menggambar, bikin desain, demikian juga yang laen. Kebanyakan kita ketemu ngobrolin situasi di luar kampus, yang atmospherenya represif, nggak bebas mengeluarkan pendapat atau berekspresi. Lalu kita bangun sebuah jaringan namanya Anti Facist Racist Action (AFRA), yang terlibat adalah kawan-kawan yang mempunyai kesadaran melawan sistem yang fasis banget.


Kita gunakan media visual, lewat poster dari cukil kayu, baliho dan lukisan yang menggugah kesadaran generasi muda, untuk melawan sistem fasis yang diusung Orde Baru. Selain melakukan diskusi, penerbitan newsletter, dan aksi turun ke jalan… Kita secara kebetulan gape juga main musik. Ya, dengan modal gitar n jurus tiga kunci, kita maen musik, bikin lagu sendiri yang berangkat dari kenyataan hidup sehari-hari.

Mike Marjinal:Lalu kita namakan kelompok itu Anti Military. Dalam perkembangannya, Anty Military dipahami orang-orang sebagai sebuah band akhirnya… Padahal kita bukan anak band! Musik ini kan sebagai alat komunikasi kepada khalayak yang lebih luas, lebih asyik.. medium menyampaikan pesan dan jadi inspirasi untuk anak-anak di pergerakan ke depan, ketika melihat kenyataan kehidupan sosial-politik dikangkangi rejim yang fasis militeristik. Dari awal, kesadaran kita bukan sebagai anak band.

Setelah Harto digulingkan, kita melihat dimensi yang lebih luas lagi. Persoalannya bukan lagi rejim yang fasis dan rasis saja. Tapi lebih luas lagi… Negeri ini jadi negeri ngeri… Banyak tragedi, perang saudara, buruh-buruh diperas, dieksplioitasi, rumah sakit dan pendidikan begitu komersial, kereta-api sebagai sarana angkutan melayani orang seperti mengangkut binatang. So dari sistem yang fasis, anti demokrasi, terpusat dan korup.. kini menyebar ke sendi-sendi kehidupan bangsa. Kita lupa bagaimana para pejuang dulu mendirikan Indonesia sebagai sebuah nation. Indonesia kan didirikan sebagai kesatuan dari tekad para pemuda yang beragam suku, agama, latar belakang sosialnya itu bersatu membangun sebuah nation! Lalu kita ganti nama, dari Anti Military jadi Marjinal. Kisahnya, ketika Mike dapat nama Marjinal, dia terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan yang mati disiksa militer,” Marsinah..Marsinah… MARJINAL” Kata Marjinal sendiri waktu itu kan belum banyak dipakai untuk menjelaskan posisi orang-orang pinggiran.

- marjinal mengangkat beragam isu sosiopolitikdalam lirik kalian. Bisa cerita
apa misi kalian sebagai band?

Mike Marjinal: Lagi-lagi harus kukatakan dari lubuk hati yang dalam, cieee: “Kita bukan anak band”. Sejak kita membangun AFRA kita memang punya kesadaran melawan sistem politik kotor di negeri ini, khususnya melawan ideologi fasis militeristik rejim Orba. Sejak menjadi Marjinal, kita kembali ke tengah masyarakat, belajar dari keseharian mereka sekaligus jadi inspirasi bagi lagu-lagu yang kita ciptakan. Lirik-lirik iitu kan mengangkat persoalan tetangga, kawan dan masyarakat kita. Kita cuma asal comot apa yang menjadi gelisahkan. Kita cuma jadi cermin, yang merefleksikan segala yang dirasakan masyarakat. Kita selama bertahun-tahun, di kolektif TaringBabi, hidup di tengah kampung Setu Babakan. Awalnya, mereka was-was melihat penampilan kita yang sangar, tapi lama kelamaan masyarakat merasa senang, karena kita ikut gotong-royong, membuat acara Agustusan, workshop sablon dan segala keterampilan cetak-mencetak. Setiap hari, puluhan anak-anak punk dari daerah mana aja datang ke TaringBabi, tapi masyarakat tidak lagi was-was. Pernah gue dengar ibu-ibu bilang,”Anak-anak itu rambutnya aja yang aneh, tapi hatinya baek….” Ibu-ibu juga nggak takut melihat tato, yang penting hatinya kagak bertato!

Dari sini kita kan bisa melihat hidup yang berwarna-warni, kita rayakan perbedaan dengan damai. Band Marjinal itu kan salah satu usaha kita berkomunikasi dengan masyarakat. Album atau kaset yang kita rilis secara indie juga diniatkan untuk membangun komunikasi. Kita nggak nyangka, Marjinal didengar sampai Pulau Siladen nun jauh di Sulawesi Utara sana. Ketika kita diundang main untuk scene punk Manado, kawan-kawan dari Kotamubagu datang, itu kan letaknya di pedalaman. Bayangkan, mereka datang jalan kaki. Ketika ketemu gue, ada yang langsung buka baju memperlihatkan tato bertuliskan Marjinal. Gue terharu, sekaligus bangga dengan semangat persekawanan ini…

Bob OI: Kita maen di mana aja, tidak untuk scene punk doang. Acara ulang tahun, perkawinan, peluncuran buku… Bahkan Mike sering bilang, acara apa pun kita main, ini ruang untuk berkomunikasidan silaturahmi, memperluas kesadaran kita sebagai nation, usaha kita saling belajar dan bekerja sama-sama. Pernah seorang guru, namanya Pak Sukri, dari STM YZA, Ciawi nyari-nyari alamat kita, nyasar ke sana-kemari, niatnya mengundang kita main untuk acara sekolahnya, karena murid-muridnya minta Marjinal main untuk acara perpisahan. Ditawari band lain, mereka nggak mau. Sebelum main, kita selalu membuat work-shop cukil kayu (wood cut). Mereka sangat antusias mencetak kaos polos dengan desain cukil kayu. Kalau ada waktu, kita bisa main di mana saja, asal kebebasan kita enggak dibelejeti. Karena dari kebebasan itu kita ada. Kebebasan yang mengatur diri kita sekaligus respect dengan kebebasan orang lain.

- Arti punk buat kalian?

Bob OI: Kita bikin desain kaos: Pemuda Urakan Nan Kreatif (PUNK). Ya, itulah tafsir kita untuk punk walau kata itu muncul pertama di Inggris dari sebuah karya William Shakespeare, The Marriage of Lady Windsor .Sebagai sub-kultur, Punk berkembang tahun 80-an. Punk sebagai gerakan mengunggulkan rasa toleransi dan kebebasan. Punk, sebagai sang pemula, yang pertama meneriakkan ketidakadilan dan perlawanan terhadap sistem yang korup.

-Apa arti menjadi politikal bagi kalian?

Mike Marjinal: Berusaha terlibat dengan realitas, melawan sistem yang korup, dan berusaha melakukan perubahan yang lebih baik dari hal yang terkecil, teman, keluarga, tetangga, dst.

-bagaimana kalian menjalankan etos dan prinsip yang tumbuh dan berkembang
dalam punk rock seperti konsep D.I.Y hingga beragam bentuk kesadaran
sosiopolitikal dalam keseharian baik secara personal maupun sebagai band?

Mike Marjinal: Do It Yourself itu kan sesuatu yang ideal, sehingga kita mampu berjalan di kaki sendiri, nggak tergantung dengan sistem yang nggak berkeadilan. DIY, sebenarnya kan sudah ada dalam etos perlawanan dalam budaya kita. Suku Samin di Jawa Tengah dan sekitarnya itu sudah DIY, membuat peradabannya sendiri ketika daerah-daerah lain ditindas kolonial Belanda. Mereka menanam benih, memanen dan membuat rumah secara bersama untuk kebutuhan bersama. DIY harus dilihat dalam konteks seperti itu di sini. Kita kan nggak harus copy-paste DIY yang ada di England sono, yang ditafsirkan hanya anti ini dan anti itu. Menurut gue sih, DIY itu bertolak dari Kebebasan. DIY itu bukan aturan dan aturan, seperti menolak media mainstream, TV, sponsor, dlsb. Semua hal harus dilihat hubungan sebab dan akibatnya, bukan cuma slogan anti ini dan anti itu: anti TV nasional sini tapi nongol di TV asing dengan alasan solidaritas internasional. Ini sih cipoa! Gue prihatin dengan kondisi kayak gini. Sudah lama scene punk nggak pernah mendiskusikan hal-hal yang mendasar seperti ini. Ayo kita bicara, dengan argumen yang cerdas. Tahun lalu, sebuah televisi swasta nasional meminta Marjinal sebagai nara sumber untuik sesi acara bertajuk Punk. Kru TV datang ke kita, bertanya ini dan itu dan membuat liputan kegiatan sehari-hari di kolektif TaringBabi. Ya, kita menerima dengan terbuka dan apa adanya. Tapi sebelum acara itu ditayangkan, Marjinal disembur fitnah yang keji, dianggap tidak DIY karena bekerjasama dengan media mainstream…Blaut! Kita jadi narasumber bukan untuk promosi album atau ngomong tentang isi perut band, tidak! Jadi, semua itu harus dilihat konteksnya, hubungan sebab dan akibatnya. Kalau kita kerja kita dapat duit, tapi kalau kita diundang main band, coba aja tanya yang ngundang, kita nggak pernah memberatkan tuan rumah. Paling-paling cuma dapet ongkos balik, sekedar makan-makan bareng sedunia ha..ha..ha..

Selama ini, kita hidup bukan dari band. Kita bertahan hidup dan menjalankan aktivitas dari karya yang kita jual. Desain, sablon kaos, kaset,atau nyari duit di luar. Gue kadang ngajar atau dapat kerjaan menggambar di sekolah-sekolah. Gue melukis potret. Ableh selain nyablon juga ngojek. Begitulah kenyataannya… Lagi-lagi harus ogut bilang, “Kite bukan anak band”

-pandangan akan kondisi obyektif scene punk rock lokal sekarang?

Bob Oi: Ada yang hilang dalam scene punk sekarang: diskusi. Dulu kan sempat banyak zine yang terbit, sekarang terbit tempo-tempo dan banyak nggak terbitnya, kalau pun terbit materi tulisannya adalah tulisan-tulisan yang lama, itu pun sebagian besar hasil terjemahan dari zine luar, ya… masih copy-paste!

Implikasinya scene punk nggak pernah belajar mendiskusikan persoalan-persoalan yang mendasar, misalnya tafsir tentang DIY di Indonesia dalam konteks sekarang ini. Scene punk masih bergairah dengan fashion-nya, itu yang kenceng… Padahal itu kan semua simbolis sifatnya, yang harus diungkap menjadi sebuah pengalaman dan kesadaran. Kenapa rambut mohawk ala Indian, misalnya, itu suatu bentuk solidaritas terhadap suku Indian di Amerika yang tertindas dan termarjinalkan. Mengapa punk pakai sepatu boot… Itu suatu perlawanan terhadap militer, kita pakai atribut sepatu boot untuk nginjek lumpur jalanan pasar, ngebersihin got, nginjek tokai! Yang kayak-kayak gitu belum dipahami… Orientasi punk di sini masih sebatas ngeband, main musik, ngobrolnya atau gosip=gosipnya pun masih seputar itu. Punk rock itu genre musik titik. Sedangkan punk adalah way of life, yang ngebentuk karakter kita untuk terus melawan terhadap sistem yang nggak berkeadilan dan mandiri: Pemuda Urakan Nan Kreatif, yang mengedepankan kesetaraan, menolak hirarki. Jadi nggak ada senior dan junior dalam scene punk. Semua bisa saling belajar. Bukan saling menindas, dengan melarang ini dan itu. Tidak ada polisi dalam scene punk. Kalau punk penuh aturan dan aturan yang memblejeti kebebasan… Gua orang pertama yang menyatakan diri bukan punk! Mendingan jadi nelayan di Cilincing mancing ikan di tengah laut, nggak ada yang ngelarang!

-Seberapa besar ekspektasi kalian bahwa musik kalian bisa membawa perubahan
dalam masyarakat?

Mike Marjinal: Harapan terhadap perubahan yang diekspresikan lewat musik selalu menggelora di jiwa kita. Ketika sistem yang menindas dan korup ini merajalela, orang-orang kan selalu gelisah mencari katup pembebasan, minimal lewat musik yang didengar nyangkut di hati menjadi inspirasi untuk perubahan hidup yang lebih baik. Semua itu menjadi kesadaran yang ngasih energi, daya hidup, agar tetap survive di tengah negeri ngeri ini, dan bangkit untuk memperbaiki apa yang rusak atau selesai dalam diri kita, rumah dan lingkungan kita. Musik membentuk karakter individu yang kuat, memimpin dirinya atau rumahtangga/lingkungannya melakukan perubahan. Dari individu-individu berkarakter inilah akan dihasilkan kolektif yang kuat saling berbagi dan menolong yang lemah atau miskin. Kemiskinan kita kan tidak alamiah. Bayangkan Indonesia kan kaya, tapi kenapa kita miskin? Karena individunya lemah. Kita terlalu asyik bergerombol nonton orang ngeduk kekayaan Indonesia, kita lebih senang ongkang-ongkang dapat komisi 10 persen, yang kemudian diributkan. Hentikan itu semua! Ayo, kerja! Kalau kita kerja, niscaya karakter kita kuat! Sukarno dulu sering bicara tentang Berdikari, berdiri di kaki sendiri. Jauh sebelum DIY dikumandangkan di England sono!

Marjinal peduli dengan nation ini. Kita berusaha menulis lirik dalam bahasa Indonesia, karena kita peduli dengan nation ini, ingat Sumpah Pemuda. Awalnya, banyak yang mencibir, kok band punk liriknya pake bahasa Indonesia! Musik bagi kita kan salah satu jalan untuk berkomunikasi. Liriknya harus dipahami orang Indonesia dong. Musiknya boleh aja gado-gado, mau gambang kromong kek atau pake calung seperti Punk Lung dari Cicalengka, itu sangat kreatif, Atau terpengaruh geberan band-band punk sono, tapi lirik harus bahasa Indonesia walaupun nggak harus benar dan baik seperti yang dislogankan pemerintah. Musik itu selain enak didengar, untuk senang-senang tapi harus punya tujuan yang jelas yang diungkapkan lewat pesan yang memberi inspirasi untuk masyarakat. Kita meniru jejak Benyamin S. Semangat bang Ben serta perjuangannya, kita ambil. Terlepas genre musiknya, Benyamin.S bisa dibilang punk sejati.

-Selain lewat musik apa aksi konkrit kalian untuk mengaplikasikan lirik dan
kesadaran sosiopolitik yang kalian sampaikan?

Bob OI: Aksi kongkrit kita, ya lebih dekat dengan masyarakat dengan membuka ruang-ruang kreatif: bikin workshop cukil kayu di gigs, ikut aktif dalam kegiatan gotong-royong. Bikin pelatihan keterampilan sablon, creative-writing, teater, melukis dan berpameran di ruang-ruang publik dan sekolah. Selain membuka ruang dialog dengan memaksimalkan media audio-visual, kayak bikin film pendek tapi bukan pendek pikiran lho.. he..he…he… Semua itu sebagai langkah awal untuk berdialog dengan masyarakat. Tujuannya bukan cuma hal yang politis doang, kita belajar, berkarya, dan bekerja sama-sama. Sehingga masyarakat terlibat dalam proses kreatif kita!

-Bagimana masyarakat disekitarnya memandang dan menerima kalian?

Mike Marjinal:Masyarakat, terutama ibu-ibu, sayang banget ama Marjinal. Kalau kita bikin acara, ibu-ibu di Gang Setia Budi, Srengsengsawah yang bantuin masak-masak. Ibu-ibu pun latihan bina vokalia bareng kita untuk kegiatan panggung Tujuhbelasan. Anak-anak muda mulai belajar nyablon, bikin tato temporer atau bikin distro di sekitar danau Setu Babakan, daerah tujuan wisata lokal itu karena di sono ada wisata perkampungan Betawi.

Bob OI: Pernah sekali gue bawa ransel gede lewat gang mau ke jalan raya. Ada yang nanya mau kemana, tiba-tiba mood becanda gue kumat,”Saya mau pindah, Bu! Kebetulan nih mau pamitan sekalian…” Ibu itu langsung protes: gue nggak boleh pindah rumah, karena dia demen ngeliat keberadaan punk di Gang. Setiabudi. Dia langsung narik-narik ransel gue sambil mau nangis. Akhirnya, gue nggak tega, gue bilang sebenarnya isi tas itu cuma kaos-kaos yang mau didistribusikan ke distro-distro, si ibu pun baru bisa ketawa… Begitulah, kita banyak berhutang budi dengan masyarakat di sana. Ada Babak Jaya yang sudah kami anggap orangtua, ada Pak Maman yang punya kontrakan yang ngasih kebebasan menggunakan rumah itu untuk aktifitas work-shop anak-anak muda, ada anak-anak TK dan SD yang datang tiap sore latihan main jimbe, ada tamu-tamu dari Jerman seperti Mash mahasiswi antropologi Humbolt University, Berlin yang sedang bikin penelitian tentang komunitas punk di Indonesia, atau tamu dari Amerika, Kanada, Prancis, dan tamu-tamu silih berganti kawan-kawan street punk atawa punk kentrung dari Kali Pasir, Jembatan Lima, Kota, Senen, Manggarai, Matraman, Blok M, Meruya, yang datang tukar cerita setelah seharuian ngamen atau kawan-kawan scene punk dari daerah: Porong, Mojokerto,Malang, Blitar, Sukabumi, Bandung, Indramayu, Makasar, Manado, Medan, Pontianak, Ambon, Lampung, Palembang, Batam, sampai Sorong-Papua.

PUNK, ANARKISME, DAN IDEOLOGI



punk dan anarkisme
kegagalan reaganomic dan kekalahan amerika serikat dalam perang vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti crass, conflict, dan discharge dari inggris, the ex dan bgk dari belanda, mdc dan dead kennedys dari amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain sex pistols dan the clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.
di indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. padahal menurut para pencetusnya, yaitu william godwin, pierre-joseph proudhon, dan mikhail bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.
negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. punk etika semacam inilah yang lazim disebut diy (do it yourself/lakukan sendiri).
keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan anarko-punk.









anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
anarkisme berasal dari kata dasar anarki dengan imbuhan isme. kata anarki merupakan kata serapan dari bahasa inggris anarchy atau anarchie (belanda/jerman/prancis), yang berakar dari kata yunani anarchos/anarchein. ini merupakan kata bentukan a (tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi n dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas – secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani). anarchos/anarchein = tanpa pemerintahan atau pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan lain sebagainya. sedangkan anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. sedangkan isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi. menurut peter kropotkin “anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. ia dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia”.
anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). para anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya.
dalam sejarahnya, para anarkis dalam berbagai gerakannya kerap kali menggunakan kekerasan sebagai metode yang cukup ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya, seperti para anarkis yang terlibat dalam kelompok nihilis di rusia era tzar, leon czolgosz, grup n17 di yunani. slogan para anarkis spanyol pengikutnya durruti yang berbunyi “terkadang cinta hanya dapat berbicara melalui selongsong senapan”.
namun demikian, tidak sedikit juga dari para anarkis yang tidak sepakat untuk menjadikan kekerasan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh. dalam bukunya “what is communist anarchist”, pemikir anarkis alexander berkman menulis, “anarkisme bukan bom, ketidakteraturan atau kekacauan. bukan perampokan dan pembunuhan. bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup didalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan”.
dari berbagai selisih paham antar anarkis dalam mendefinisikan suatu ide kekerasan sebagai sebuah metode, kekerasan tetaplah bukan merupakan suatu ide eksklusif milik anarkisme, sehingga anarkisme tidak bisa dikonotasikan sebagai kekerasan, seperti makna tentang anarkisme yang banyak dikutip oleh berbagai media di indonesia yang berarti sebagai sebuah aksi kekerasan. karena bagaimanapun kekerasan merupakan suatu pola tingkah laku alamiah manusia yang bisa dilakukan oleh siapa saja dari kalangan apapun.
anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik. dan yang sangat berpengaruh adalah filsafat marxisme.
marxisme dalam perkembangannya setelah marx dan engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran marx. ketiga ideologi itu adalah : (1) komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh lenin menjadi ideologi marxisme-leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) sosialisme demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh eduard bernstein dan berkembang di jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas eropa; (3) neomarxisme dan gerakan kiri baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di eropa.
walaupun demikian anarkisme dan marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum marxis. dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. disisi lain, marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. lagipula, cita-cita kaum marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas.
para pemikir anarkisme
pierre-joseph proudhon, adalah pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul berbakat dan ‘serba tahu’ dan merupakan tokoh yang dapat dibanggakan oleh sosialisme moderen. proudhon sangat menekuni kehidupan intelektual dan sosial di zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh pengalaman hidupnya itu. diantara pemikir-pemikir sosialis di zamannya, dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. dia mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju ke tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.
proudhon melawan pengaruh tradisi jacobin yang mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di perancis dan kebanyakan sosialis pada saat itu, dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi dalam proses alami kemajuan sosial. baginya, pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersifat seperti kanker tersebut merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas. proudhon bukanlah seorang komunis. dia mengecam hak milik sebagai hak untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak milik umum alat-alat untuk ber produksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok industri yang terikat antara satu dengan yang lain dalam kontrak yang bebas; selama hak ini tidak dipakai untuk mengeksploitasi manusia lain dan selama seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya. jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya dalam pertukaran mutual. dengan sistem tersebut, kemampuan kapital untuk menjalankan riba dimusnahkan. jikalau kapital tersedia untuk setiap orang, kapital tersebut tidak lagi menjadi sebuah instrumen yang bisa dipakai untuk mengeksploitasi.
tokoh utama kaum anarkisme adalah mikhail bakunin, seorang bangsawan rusia yang kemudian sebagian besar hidupnya tinggal di eropa barat. ia memimpin kelompok anarkis dalam konverensi besar kaum sosialis sedunia (internasionale i) dan terlibat pertengkaran dan perdebatan besar dengan marx. bakunin akhirnya dikeluarkan dari kelompok marxis mainstream dan perjuangan kaum anarkis dianggap bukan sebagai perjuangan kaum sosialis. sejak bakunin, anarkisme identik dengan tindakan yang mengutamakan kekerasan dan pembunuhan sebagai basis perjuangan mereka. pembunuhan kepala negara, pemboman atas gedung-gedung milik negara, dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh anarkhisme sebagai cara untuk menggerakkan massa untuk memberontak.[2]
mikhail bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam first international mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. bakunin juga merupakan anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoritar.
bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam first international percaya bahwa revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk menyatukan kekuatan revolusioner dan unsur-unsur libertarian di dalam dan di luar first international untuk menjaga agar revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh elemen-elemen kediktatoran. karena itu bakunin menjadi pencipta gerakan anarkisme moderen. peter kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan dimensi ilmiah terhadap konsep sosiologi anarkisme.
anarkisme model bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. tetapi anarkisme setelah bakunin kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. dan puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme marx sebagai pandangan hidupnya, yaitu sindikalisme. gerakan ini menjadikan sosialisme marx dan anarkisme bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. bahkan gerakan mereka disebut anarko-sindikalisme
baik secara teori ataupun praktek, anarkisme telah menimbulkan perdebatan dan kritik-kritik atasnya. beberapa kritik dilontarkan oleh lawan utama dari anarkisme seperti pemerintah. beberapa kritik lainnya bahkan juga dilontarkan oleh para anarkis sendiri serta ada juga yang muncul dari kalangan kaum kiri otoritarian seperti yang dilontarkan oleh kalangan marxisme. kritik biasanya dilontarkan sekitar permasalahan idealisme anarkisme yang mustahil dapat diterapkan di dunia nyata, seperti apa yang banyak dipecaya oleh para anarkis mengenai ajaran bahwa manusia pada dasarnya baik dan bisa menggalang solidaritas kemanusiaan untuk kesejahteraan manusia tanpa penindasan oleh sebagiannya yang hal tersebut banyak dibantah oleh para ekonom. dan juga mengenai ajaran bahwa setiap manusia lahir bebas setara yang juga dibantah oleh para pakar sosiolog.[8]

punk dan ideologi
psikolog brilian asal rusia, pavel semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).
punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti the beatles, rolling stone, dan elvis presley. musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
kaum punk berpikir ada perasaan dirampas oleh lingkungan dan negara. menurut ted robert gurr, dalam bukunya “why men rebel” (1970). rasa di rampas ini yang disebut “relative deprivation”. perasaan ini muncul akibat tidak sesuainya keinginan dengan kemampuan mencapai apa yang diingini. kemampuan untuk mencapai keinginan dirasakan ada, tapi upaya mencapainya dihambat atau digagalkan. kondisi inilah yang menimbulkan rasa dirampas. apakah anggapan kemampuan itu benar, sesuai dengan kenyataan, itu tidak penting. yang penting: rasa mampu itu ada, dan dihambat. inilah yang menimbulkan rasa dirampas. perasaan dirampas inilah yang menyebabkan orang berontak.
pemberontakan pada umumnya berupa serangan terhadap penguasa. yang diserang adalah pihak yang dianggap menjalankan kekuasaan, termasuk golongan pesaing politik, pemimpin yang berkuasa atau kebijakannya. merekalah yang dianggap telah merampas.
gurr membedakan tiga bentuk kekerasan dalam pemberontakan: kekacauan, konspirasi, dan perang dalam negeri.
kekacauan terjadi secara spontan. meski tidak terorganisasi, namun ia melibatkan banyak orang. lihat misalnya pemogokan yang diiringi kekerasan, kerusuhan, bentrokan-bentrokan dan pemberontakan lokal. berbeda dari kekacauan, konspirasi selalu terorganisasi rapi, tapi jumlah pesertanya terbatas. konspirasi bisa berupa pembunuhan politik, teror skala kecil, gerilya kecil-kecilan, kudeta atau makar. adapun pemberontakan yang menggunakan kekerasan dengan tujuan politik skala besar, yang terorganisasi baik dan mendapat dukungan luas dari rakyat serta bertujuan menggulingkan kekuasaan, disebut perang dalam negeri.
akibat bentuk kekerasan yang dilakukan oleh kaum punk itulah yang kemudian memberikan stigma punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
gaya hidup adalah relative. tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. ideologi diambil dari kata “ideas” dan “logos” yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi, maka punk pada saat ini mulai mengembangkan proyek “do it yourself” yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing. dan mari kita berteriak “..oi..oi..”.

komunitas punk indonesia



berbekal etika diy, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di indonesia seperti jakarta, bandung, yogyakarta, dan malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.
cd dan kaset tidak lagi menjadi satu-satunya barang dagangan. mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik (piercing) dan tatoo. seluruh produk dijual terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. dalam kerangka filosofi punk, distro adalah implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja levi’s, adidas, nike, calvin klein, dan barang bermerek luar negeri lainnya.
di bandung sendiri, oi! dimulai pertengahan 90-an diawali dengan runtah. ketika terjadi booming ska di indonesia, bermunculan banyak skinhead, entah mereka hanya poseurs, trendy wankers ataupun a true skinhead itselfs. seiring dengan “mati”-nya tren ska karena dihantam secara dahsyat oleh major label, maka menghilang pulalah skinhead. tapi ingat, setiap hilangnya suatu tren bukan berarti hilang pula sub-budaya yang tercipta atau terbawa oleh trend tersebut. walaupun sedikit, tapi skinhead di indonesia, di bandung khususnya still going strong and getting bigger. ada beberapa organisasi skinhead di dunia yang masuk ke indonesia. antara lain adalah red anarchist skinhead dan skinhead against racial prejudice. bahkan neo-nazi skinhead sendiri ada di negara kulit berwarna seperti indonesia ini. beberapa gelintir skinhead rasis ini terlihat di bandung dan jakarta. di yogyakarta para skinhead umumnya sudah mengerti asal muasal sub-budaya ini. di yogyakarta beberapa band skinhead memainkan ska selain oi! dan hardcore.
sampai saat ini sudah banyak sekali band oi! di bandung, seperti haircuts, rentenir, battle 98, the real enemy, sanfranskins, one voice, oppressionhead, blontong bois, dan banyak lagi. karena gelombang skinhead rasis yang mulai meresahkan maka beberapa skinhead non-rasis dan anti rasis dari beberapa band oi! di bandung , membuat sebuah band bernama combat 34 yang sangat anti rasis, nama band ini adalah ejekan untuk skinhead rasis di jakarta yg menamakan diri combat 18 indonesia, lagu-lagu mereka bercerita tentang apa gunanya jadi rasis di indonesia, ajakan berkelahi untuk para skinhead rasis, dan pastinya juga tentang sepak bola, perkelahian di jalan, dengan moto mereka “sometimes anti-social but always anti-racist”. band-band tadi sudah merilis beberapa kompilasi dan mini album di bawah naungan united races records. skinhead di bandung sering terlihat di workers store di gedung miramar lantai dasar sebelah palaguna. sekarang gd. miramar ini sudah tidak ada, dan kita dapat menemui mereka di p.i. (pasar induk: sebutan untuk mal pertama di bandung) yang berlokasi di belakang mal bandung indah plaza.
di kota pelajar yogyakarta, disini ada banyak band2 oi!/streetpunk, mereka masing2 memiliki ciri yang berbeda antar bandnya, seperti captain oi!, sardonic, dom 65, elang bondol, selokan mataram, bala nusantara dan masih banyak lagi, selain banyak yang sudah bubar, beberapa band ini berada di bawah naungan realino records, ruckson music (milik salah satu personel dom 65), unite n strong. skinhead di yogyakarta dapat ditemui di daerah jalan mataram. ada beberapa album baik full ataupun kompilasi yang telah beredar.
di jakarta sendiri scene skinhead cukup berkembang dengan baik. kita dapat menemui banyak skinhead di seputaran kota ini. mulai dari trad skins, sharp skins, sampai yang rasis pun ada. band-band oi! asal jakarta antara lain adalah the end, anti-squad, garuda botak, the gross, the bretel, dan lainnya.
begitu pula di denpasar bali, komunitas skinhead begitu berkembang pesat, ini dibuktikan dengan munculnya beberapa band oi! seperti misalnya the resistance, paku 5, metro mini, bootbois, the stomper, the bois dan masih banyak lagi. saat ini komunitas skinhead di denpasar berpusat pada sebuah tempat di daerah seputaran jalan imam bonjol yaitu sebuah warnet yang oleh pemiliknya diberi nama “skinet” yang mempunyai arti skinhead network, disinilah para komunitas skinhead di bali berkumpul.

Punk Bukan Sekedar Kehidupan Jalanan


Punk….masyarakat awam menganggap Punk itu “kotor”, kumuh, orang pinggiran, pengamen jalanan, orang yang gak punya aturan. Yaah, terserahlah anggapan mereka tentang punk. Mereka hanya melihat Punk dari luarnya aja, toh mereka juga belum tentu mengenal Punk lebih dalam. Kebanyakan anak Punk memang hidup di jalanan. Tidak punya rumah, mobil mewah, atau apa pun itu yang dianggap sebagai kiblat bagi para maniak harta.
Menurutku, Punk lebih dari itu. Punk bukan sekedar segerombolan orang-orang yang berambut tegak, tinggi menantang langit yang duduk-duduk dipinggir jalan sambil mengamen. Punk adalah sebuah rumah, rumah bagi orang-orang yang kecewa dengan peraturan. Orang-orang yang merasa bahwa setiap peraturan yang dibuat itu hanyalah “omong kosong” dan “tidak berguna”. Toh banyak peraturan dibuat tetapi juga tak sedikit yang sengaja melanggar peraturan itu.
Saya sendiri sudah hampir 4 tahun jadi anak Punk asik-asik aja. Meski selama 4 tahun itu saya belum juga begitu mengerti tentang Punk tetapi disitu saya merasakan kehangatan keluarga. Rasa yang tidak pernah saya rasakan meski saya berada di rumah sendiri. Pertanyaannya, kenapa orang-orang sangat sinis terhadap Punk ? Apa yang salah dengan Punk ?
Aku tidak mengerti dengan jalan pikir orang-orang yang merasa dirinya itu terhormat. Mereka pikir mereka adalah orang yang paling hebat. Yaah, mereka memang bisa membeli rumah, pakaian, makanan, dan kebutuhan lainya. Jika dibandingkan dengan anak Punk, dalam hal itu mereka memang lebih hebat. Tapi, apakah hidup itu hanya diukur dari berapa banyaknya uang yang bisa didapat dalam sebulan ? Apa hidup itu juga hanya diukur dari seberapa banyak barang yang bisa dibeli ? Saya rasa orang-orang berdasi di luar sana akan serentak menjawab “Iya”. Tetapi ada yang tidak dimiliki oleh mereka tapi dimiliki oleh anak Punk, keramahan.
Yaa, mereka memang juga memiliki keramahan, tetapi keramahannya itu hanya untuk sesama orang yang berdasi. Apa pernah seorang pegawai kantoran yang menyapa orang lain di jalan meski orang itu tidak mengenalnya ? Saya rasa tidak pernah ada. Berbeda dengan anak Punk, anak-anak Punk lebih terbuka terhadap orang lain yang tidak dikenalnya. Tak sedikit pula anak-anak Punk yang saling menyapa di jalan meski mereka tidak saling mengenal. Biasanya mereka hanya bereriak “oi..oi..” kemudian yang lainnya juga menjawab “oi..oi..” pula.
Yaaah, memang begitulah kehidupan anak Punk di jalanan. Mereka tidak peduli dengan anggapan orang-orang tentang mereka. Yang mereka pikirkan hanyalah tetap menjalani hidup dan bagaimana caranya agar hari ini bisa makan…..

kisah anak punk di jalanan

JAKARTA - Kaos hitam lusuh dengan celana ketat serta rambut mo hawk sepertinya sudah menjadi ritual khusus bagi anak punk. Bukan hanya di Indonesia, namun juga di dunia.

Dengan bermodalkan gitar okulele (Kentrung), Andi, Romi dan Ronald mencoba mengais rizki di angkutan umum dengan cara mengamen. Ada yang berperan sebagai penyanyi, memainkan gitar okulele, dan meminta uang seusai lagu didendangkan.

Beberapa penumpang angkot yang disuguhkan lagu oleh tiga remaja ini pun sepertinya acuh dan tidak tak mengenal dengan lagu yang didendangkan. "Permisi, kakak," ucap Andi dengan menyodorkan plastik bekas permen yang di gunakan untuk memungut uang, seusai lagu disuguhkan.

Di dalam angkot C.01, jurusan Kebayoran Lama, Ciledug, hanya seorang wanita muda yang memberikan uang Rp100. "Lumayanlah," kata Andi sambil mengantongi koin receh ke dalam tas pinggangnya.

Tak lama ketiga remaja ini kembali menaiki Metro Mini S.69 jurusan Blok-M, Cileduk, namun sayang sang kernet melarangnya dengan alasan baru saja pengamen turun dari bus tersebut. "Baru turun bos," teriak sang kernet sambil meminta ketiganya turun.

Di kawasan Cipulir yang terbilang padat, sepertinya menjadi tempat populer bagi pengamen untuk meraup rezeki, hal tersebut lantaran musisi jalanan dengan atribute punk ini, tidak perlu untuk mondar-mandir saat mengamen. "Disini lumayan enak, soalnya macet bang," kata Andi saat berbincang dengan okezone, baru-baru ini.

Andi mengaku sengaja membawakan lagu-lagu yang beraliran musik punk yaitu sebuah gerakan yang berbeda yang melawan kemapanan. "Kita tak suka pembodohan dan budaya pada umumnya oleh sistem kekuasaan yang ada," cetus Andi.

Syair yang dilantunkan ketiga remaja ini, juga berisikan soal kritik terhadap pemerintah, dan beraroma anti kemapanan. Meski berpenampilan berbeda dengan masyarakat pada umumnya, ketiga remaja ini tak sedikitpun malu. "DIY (Do It Yourself)," tegasnya.

Andi mengaku bahwa dirinya masih memiliki orangtua yang tinggal di daerah Mampang, Jakarta Selatan. Remaja putus sekolah ini memilih untuk menghabiskan waktunya di jalan untuk meraih kebebasan, dan mencari uang.

"Kadang pulang sebulan sekali, kadang dua bulan. Kalau sehari-hari kita pindah-pindah saja. Tidur bisa di mana-mana, di taman, di depan toko," akunya.

Andi mengaku penghasilan dalam sehari tidak tetap. Bahkan Andi bersama ketiga temannya, harus rela makan nasi yang dipungutnya dari tong sampah. Namun jika nasib baik, dalam sehari, ketiga remaja ini mampu meraup Rp150.000.

"Kalau emang lapar enggak ada uang, cari nasi di tong sampah. Nastongpah itu istilahnya. Waktu itu ada yang baik ngasih uang gede kita makan ayam di Nasi Padang" terangnya.

Tak lupa remaja berusia 15 tahun ini menyisihkan uang jika pulang ke rumah. Namun ia juga mengaku kerap mabuk bersama teman-temannya. "Kalau ada rezeki saya suka ngasih ibu saya di rumah tapi enggak banyak, saya juga mandi di rumah. Tapi suka juga mabuk, itu kalau lagi ramai ngumpul," ungkapnya.

Ia mengatakan gaya hidup yang dilakoninya hampir setahun ini adalah pilihannya sendiri. Kelak Andi bercita-cita untuk dapat memiliki modal untuk membangun sebuah distro yang khusus menjual kaset, PIN, emblem, baju, celana dan atribut punk lainnya. "Kalau cita-cita sih ada, semoga bisa lebih baik, jualan tapi tetap di jalur DIY (Do It Yourself)," tukasnya.

Sebelumnya, pandangan negatif kembali harus diterima komunitas street punk. Hal tersebut lantaran pada Minggu 8 Januari lalu, seorang anggota Polisi mengalami luka akibat dikeroyok kumpulan anak Punk di Malang Jawa Timur. Selain dikeroyok, mobil anggota polisi tersebut juga dirusak.

Belakangan, tak jarang kita melihat gerombolan anak punk yang berada di kota-kota besar. Keberadaan mereka masih menjadi kontroversi, hal tersebut lantaran prilaku negatif yang kerap timbul, seperti mabuk-mabukan. Namun sebagian juga menganggap positif keberadaan mereka, lantaran kemandiriannya di industri musik, yaitu membuat musik sendiri, mendistribusikan sendiri distro atau lapak salah satu contoh nyatanya.

Inggris adalah negara yang melahirkan Street Punk pada tahun 1980-an. Inggris di masa itu dipimpin oleh Perdana Menteri Margareth Thatcher. Dia dituding mengabaikan kelas pekerja, sehingga mengakibatkan pengangguran di mana-mana. Ketika pabrik-pabrik menutup lowongan pekerjaan, dan memecat banyak karyawan, masyarakat kelas pekerja menggunakan jalanan sebagai tempat mencari nafkah, membuat jejaring-kerja, serta aksi protes dengan musik.

Sepertinya pemerintah harus serius dalam menangani hal ini, aspirasi anak muda serta aroma perlawanan sepertinya bisa menjadi energi tersendiri untuk dapat membangun negeri ini.

kehidupan PUNK




 masyarakat awam pada umumnya melihat anak2 punk hanya sebagai sampah masyarakat, generasi yang termarjinalkan etc etc. hal ini akibat dari citra yang di bangun oleh media dan ulah dari para posser ( anak2 yang sok berdandan ala punk ) berperilaku premis, dan hippies.  melakukan aksi2 yang sebenernya menghancurkan citra dari prinsip anak2 punk itu sendiri yaitu kebebasan dan DIY ( do it yourself ). kenyataan yang kita terima bahwa banyak yang terjebak dengan stigma negatif karena mereka hanya mengikuti punk untuk kebutuhan budaya pamer semata. tampat pelarian sehingga bersembunyi di balik tirai kebebasan dan menuhankan kebebasan yang sebebas bebasnya yang akhirnya merugikan orang laen dan masyarakat pada umumnya. sehingga menjuerumuskan anak2 punk ini ( posser ) ke proses pengkerdilan makna dari kebebasan itu sendiri. so coba terjemahkan antara kebebasan dan penghargaan terhadap kebebasan itu?

boncel and botex adalah contoh kecil kenapa mereka harus memilih punk sebagai prinsip hidup mereka yang berlandaskan DIY ( do it yourself ). mereka besar di masyarakat yang mengkulturkan penyeragaman selera. masyarakat yang terlalu munafik untuk hal2 yang dianggap ” tabu “. meraka memberontak dengan setiap kekuatan yang mereka miliki yaitu memilih etika PUNK sebagai jalan hidup mereka. penampilan mereka dan cara hidup mereka sebagai counter cultur terhadap penyeragaman selera. sebagai menusia biasa dan makhluk sosial yang punya perasaan, mereka memilih punk bukan untuk pelarian semata tapi self difennce mereka terhadap serangan2 pengekangan ekspresi diri ( offence of cultur mainstream ) , penyeragaman selera, dan cultur budaya ” mapan  “yang di ciptakan oleh majoritas masy.
boncel and botex bukanlah pemuda2 yang lari dari tanggung jawab. pemuda yang cengeng ato masih menjadi benalu bagi orang tua mereka. dengan etika DIY ( do it yourself / berdikari) dan prinsip yang mereka miliki memberikan sesuatu yang berarti dalam hidup mereka. boncel adalah pemuda yang pendim, ia pergi mondok ke pesantren jawa timur dan mencari ilmu.pas dia mengenal cinta and sakit hati dia langsung turun ke jalanan sedangkan botex adalah seorang pemuda dari sumatra, yang sangat sadar dan sangat mencintai keluarganya. mereka memilih punk bukan karena terpaksa atau sekedar ikut2an saja, punk bagi mereka cara menyikapi hidup dengan tidak tergantung kepada orang laen dengan terjemahan yang sangat sederhana yaitu mandiri.
hari2 mereka pun tidak selalu berpenampilan punk saja.hari biasa mereka berpenampilan layaknya orang normal laennya.mereka mempunyai jadwal yang rutin seminggu sekali, untuk melepas kepenatan dan bercanda tawa di alon-alon kota tiap malam minggu mulai jam 10 mlm. disaat anak2 muda yang lain lebih memilih diskotik ato tempat hiburan laennya. mereka  memilih jalanan sebagai tempat mereka berbaur bersama dengan kawan2 street punk ponorogo yang juga masing2 dari anak2 punk ini mempunyai profesi yang berbeda di keseharian mereka. ada yahg bekerja sebagai karyawan swasta, tukang sablon, tukang parkir, pelajar dll. berdasarkan pengalaman penulis ke lokasi dimana mereka sering nongkrong, ternyata mereka adalah sosok2 yang sangat humoris bersahabat dan cerdas, beda banget dengan kesan dari luar yang terlihat sangar dan menyeramkan, perasaan mereka lebih lembut dari salju sekalipun.
disaat hantaman labelisasi dan pencitraan tak berimbang oleh media dan golongan masyarakat yang mempunyai ideologi ” mapan ” . mereka di jadikan tumbal dari “kegagalan” sistem penerapan budaya normal yang di dengungkan masyarakat umum dan pemerintah. dan membuat golongan ini ( punk ) sebagai budaya yang tidak di inginkan karena merupakan budaya impor dari luar ( baca inggris ). hal ini menjadikan mereka menjadi pribadi2 yang terkekang kebebasan ekspresinya dalam berpenampilan. oleh masyrakat yang menjungjung norma dan adat istiadat ketimuran ( katanya sih ! ). padahal menjadi punk bukan bagaimana kamu harus mirip menjadi punk rock star, tapi bagaimana kamu menghilhami diri, menggali potensi yang ada pede dengan DIY yang di pegang.
dan  jika di ambil benang merah dari ” kegagalan ” budaya normal tadi,indikatornya bukan terletak pada bagiamana cara berpakian anak2 ini. tapi kemampuan generasi muda itu memahami dan menyerap setiap budaya dari luar, dan di terjemahkan ke dalam ruang berpikir yang luas.tapi akhirnya kemunafikan masyarakatlah yang tidak memberikan ruang untuk memberi kebebasan berekspresi. berpenampilan aneh, seronok = sesuatu yang tidak baik dan akan di cap sebagai minor personal. jika kita berpikir legowo dan mau terbuka dengan lapang dada. bukankah ” kemandirian ” generasi muda yang menjadi modal awal suatu bangsa, selain faktor yang laen.
standar budaya mapan yang di terapkan oleh kalangan majoritas yang cenderung tekstual, akhirnya menimbulkan pengekangan2 yang bersifat parsial ( secara keseluruhan ) tampa di sadari hal ini menjadikan individu2 dalam suatu tingkat masyaraka menjadi miskin kreasi dan tumpul estetika. karena apa?……. yup ! hal ini merupakan akibat dari penjajahan selera oleh fundamentalis. kaum fundamentalis tidak akan pernah menerima keanekaragaman yang di bawa dari hati masing2 person.
ada pengalaman estetika disini ketika mereka berpenampilan punk. contohnya sepatu boot yang mereka gunakan sebagai bentuk penolakan terhadap aparat ( polisi dan tentara ) yang menindas rakyat kecil. celana robak robek sebagai bentuk anti ” budaya mapan “. rantai2 yang mereka gunakan sebagai bentuk protes terhadap polisi, rambut mohawk sebagai bentuk protes terhadap penyeragaman selera ( standar model rambut ) dan masih banyak pengalaman estetika mode yang mereka gunakan. bukan semata hanya karena style tapi mempunyai makna estetika di balik itu semua.
masyarakat umum melihat anak2 punk hanya sebagai sampah masyarakat, generasi yang termarjinalkan etc etc. hal ini akibat dari citra yang di bangun oleh media dan ulah dari para posser ( anak2 yang sok berdandan ala punk ) yang berperilaku premis dan hippies yang melakukan aksi2 yang sebenernya menghacurkan citra dari  kebebasan dan DIY ( do it yourself ) itu . kenyataan yang kita terima bahwa banyak yang terjebak dengan stigma negatif karena mereka hanya mengikuti punk untuk kebutuhan budaya pamer semata, tampat pelarian sehingga bersembunyi di balik tirai kebebasan dan menuhankan kebebasan yang sebebas bebasnya yang akhirnya merugikan orang laen dan masyarakat pada umumnya. sehingga menjuerumuskan anak2 punk ini ( posser ) ke proses pengkerdilan makna dari kebebasan itu sendiri. so coba artikan antara kebebasan dan penghargaan terhadap kebebasan itu?
hal ini yang sangat bertentangan dengan prinsip yang di pegang oleh botex dan kawan2 dalam menjalni hidup sebagai punk yaitu punk = DIY= kebebasan yang bertanggung jawab = pengalaman estetika = persaudaraan = cita rasa sosial yang tinggi = dan penghargaan terhadap personal . itulah yang menjadi jalan pikiran mereka saat ini. karena mereka hanyalah pemuda yang mencari arti kebebasan dalam nafas penghargaan terhdap nilai kemanusian, bukan pelarian dan kebutuhan budaya pamer semata.
dan ketika mereka berkeluarga nanti mereka akan tetap menjadi punk, tampa harus berpenampilan punk. karena setelah itu punk bagi mereka ada di hati dan perbuatan yang nyata. punk = DIY = kebebasan yang bertanggung jawab = persaudaraan = cita rasa sosial yang tinggi dan =  penghargaan terhadap personal.

kepanjangan REMAJA

R.E.M.A.J.A

R>Raib klo nasehat menghampirinya
E>Emosinya lbh dominan dr pemikiranya
M>Minum,narkoba,pornografi jd ujianya
A>Asupan budaya barat jd idolanya
J>Jati diri yg jd tujuan d usia labilnya
A>Ambisi buta kdang tak terkendali

Selasa, 29 Januari 2013

Perlukah Pemindahan Ibukota DKI Jakarta ?

 Menurut anda apakah perlu ibukota Negara indonesia dipindahkan dari Jakarta ke Kota Lain di NKRI ini ? Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebenarnya telah setuju dengan usulan pemindahan ibu kota dari Jakarta kekota lain ini. Namun semua ini ada syaratnya. Pengin Tahu kan Apa itu ?

Nah Kemarin Saat Jokowi Hadir Di konferensi pers usai bertemu dengan Pimpinan MPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin menyampaikan Pendapatnya mengenai perihal ini.
Jokowi mengatakan Bahwa "Kalau memang sudah kita mentok dan kesulitan mengatasi banjir Jakarta, semua langkah dan tahapan sudah kita jalankan dan tidak ada jalan lain, saya sangat setuju dengan Ketua MPR (untuk pindah Ibu kota),"
Gubernur Jokowi mengatakan bahwa fokus utama saat ini adalah penuntasan masalah banjir dan berbagai efek sampingnya . Untuk Perihal pemindahan ibu kota, menurutnya bisa dipikirkan jika upaya penanganan Banjir yang telah dilakukan tak menemui hasil. so pemindahan bisa dilanjutkan ke pembahasan.
Pokoknya "Sekarang atasi banjir dulu,"  sambung Jokowi Menegaskan
Sebenarnya Usulan pemindahan ibu kota Jakarta itu muncul setelah Jakarta dilanda banjir besar seperti tahun ini. Ya walaupun Sebelumnya usulan pemindahan ini juga muncul di tahun 2007, saat jakarta dilanda Banjir besar.
Nah menurut sobat semua perlu nggak pemindahan ibukota negara kita ini ?

Tangkap Tangan, KPK Amankan Dokumen dan Uang di Kantong Plastik



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil mengamankan sejumlah uang dalam operasi tangkap tangan di sebuah hotel di Jakarta, Selasa (29/1/2013) malam.
Uang tersebut tersimpan dalam dua kantong plastik besar. Satu berwarna putih, satu lagi warna hitam. Uang itu dalam pecahan Rp100 ribu. Jumlahnya sekitar Rp 1 Milliar lebih.
Petugas juga mengamankan sejumlah dokumen  yang disimpan dalam sebuah tas koper hitam dan kantong plastik putih transparan.
Selain itu, ada juga tumpukan buku tabungan yang ditemukan dalam penangkapan itu.
Belum diketahui secara pasti peruntukkan barang-barang yang ditemukan dalam operasi tangkap tangan tersebut.
Juru Bicara KPK, Johan Budi dikonfirmasi mengaku belum mengetahui informasi secara pasti.
"Nanti saya cek," kata Johan.
Untuk diketahui sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menangkap tangan sejumlah oknum, yang diduga tengah melakukan praktik penyuapan, Selasa (29/1/2013) malam.
Diduga praktik penyuapan itu guna berkaitan dengan pemulusan anggaran di DPR RI.
"Soal anggaran di DPR," tegas petugas KPK saat ditanyai di kantor KPK, Jakarta, Selasa malam.
Pantauan Tribunnews.com, sekitar 4 orang sudah diamankan petugas KPK.
"TO-nya Pejabat Politik," kata dia.

Menag tak tahu wakilnya disebut terlibat korupsi Alquran









Menteri Agama Suryadharma Ali tidak mengetahui wakilnya di kementerian, Nasaruddin Umar dikabarkan terlibat korupsi Alquran. Nasar disebut ikut andil memenangkan proyek pengadaan kitab suci itu kepada PT Adhi Aksara Abadi Indonesia (PT A3I).

"Sejujurnya saya tidak tahu. Kalau ada rekayasa yang melibatkan Pak Wamen, saya tidak tahu," kata Suryadharma saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (30/1).

Karena merasa tidak tahu, Suryadharma enggan berkomentar lebih lanjut. Dia menyerahkan prosesnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Saya serahkan kepada pihak yang saat ini melakukan pengusutan, untuk melakukan tabayyun atau konfirmasi," terangnya.

Pada sidang perdana korupsi Alquran dan laboratorium IT di Pengadilan Tipikor, Jakarta (28/1), Jaksa Zakki Fikri mengatakan, pada 28 September 2011, Dendi Prasetya meminta Zulkarnaen Djabbar menghubungi Nasaruddin yang saat itu masih menjabat Direktur Jenderal Pembinaan Masyarakat Islam Kemenag.

Komunikasi itu untuk menggeser posisi PT A3I, dari posisi dua ke posisi pertama. Alasannya, karena posisi pertama merupakan perusahaan yang diduga milik orang Nasran

sumber:merdeka.com

Kisah Soekarno dan koleksi mobil kepresidenan



Artis Raffi Ahmad yang kini terlilit masalah narkoba terkenal dengan koleksi mobil dan motor mewahnya yang bikin ngiler. Sebagai artis muda kaya raya, enteng saja Raffi membuang uang untuk memenuhi hobi mahalnya itu.
Sejumlah kendaraan mentereng koleksi Raffi antara lain Chevrolet Camaro, Hummer, Toyota Fortuner, Harrier, Lexus dan juga BMW. Raffi juga punya Harley, Ducati dan motor mahal roda tiga Can AM Spyder.
Bicara soal mobil, Presiden pertama RI Soekarno juga punya cerita menarik soal mobil. Saat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 baru saja dikumandangkan, Soekarno sudah punya mobil kenegaraan. Uniknya mobil Buick itu merupakan mobil curian. Para pemuda mencurinya dari seorang pejabat Jepang khusus untuk diberikan pada Presiden Soekarno.
Beberapa mobil diberikan negara-negara sahabat Indonesia ketika itu. Mereka terkesan dengan gaya Soekarno yang bersahabat. 
Tahun 1955, Soekarno naik haji ke Mekkah. Ketika pulang, Raja Saudi menghadiahkan mobil Chrysler Crown Imperial pada Soekarno. Tentu saja Soekarno dengan senang hati menerimanya. Mobil ini menjadi salah satu mobil kesayangan Soekarno. 
Saat peristiwa penggranatan Cikini, Soekarno juga sedang mengendarai mobil ini. Untungnya Soekarno selamat.
Beberapa mobil yang pernah digunakan Soekarno antara lain Cadillac 75, Mercedes-Benz 600, GAZ 13, Zil 111, Limosin Cabrio dan Chrysler Imperial. Mobil-mobil ini cukup mentereng pada masanya.
Media-media asing menuliskan Soekarno memiliki 14 buah mobil. Soekarno pun meradang atas pemberitaan itu. Dia menuding pers asing selalu mendiskreditkan dirinya.
"Ada empat buah mobil resmi dan tiga di dalam garasi untuk tamu negara. Bukan 15 seperti ditulis oleh sebuah majalah luar negeri," tegas Soekarno dalam biografi 'Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia' yang ditulis Cindy Adams.
Ada lagi satu cerita soal mobil Soekarno yang cukup mengharukan. 
Tahun 1967, pembangunan patung Antariksa yang sekarang dikenal sebagai patung Pancoran terhambat karena kesulitan biaya. Soekarno sedang dirawat di rumah sakit. Mendengar patung terhambat karena biaya, Soekarno meminta Edhi Sunarso menemui dia. 
Soekarno kemudian menjual mobilnya dan laku Rp 1,7 juta. Oleh Soekarno uang itu diberikan pada Edhi Sunarso untuk biaya menyelesaikan patung Pancoran.
Jadi jika masyarakat Jakarta melintas Jl MT Haryono dan melewati patung Pancoran, ingatlah dulu Soekarno menjual mobilnya demi mempercantik kota ini.

PENGAMEN JOGJA

Balonku ada 5
Rupa Rupa warnanya..
Hijau Kuning kelabu
Merah Muda Dan Biru
Meletus Balon Hijau Titittuit..
Hatiku Sangat Kacau Titittuit
Balonku tinggal 4 Titittuit
kupegang erat erat Tuittitit

aku anak indonesia Titittuit
sehat dan kuat (kurus juga)
karena mama memberi
Batu Baterai ABC
sehat kuat dan tahan lama

A (aku mirip anjasmara)
B (Body Kayak Barry Prima)
C (Calon suami Marshanda)
D (Gak Ada Orang Sepede Gue..)

Tolejaena jaejatul pak jayadi
ngamen sudah lama tapi belum naik haji
tolejaena jaejatul pak jayadi
ngamen sudah lama tapi belum masuk artis
Tolejaena jaejatul pak jayadi
Ngamen sudah lama tapi belum punya istri.. (kasian deh lo)

siapa tau siapa tau nasib orang
sekarang kami ngamen besok saingan peterpan
sekarang jadi sopir besok punya pabrik mobil
sekarang jadi direktur besok jadi tukang cukur

satu nusa wahai satu bangsa
dan satu tanah air indonesia
saling menghormati saling mengahargai antar umat beragama
hidup rukun dan berpancasila
dan ada agama islam, ada agama kristen, ada agama hindu, dan ada agama buddha
tetap jalin antar umat beragama
antar tidak terjadi pertumpahan darah
contohnya kasus ambon belom juga teratasi
palestina dan israel yang kini jadi misteri
dan ditambah lagi kasus rencana bom bali

kuingin satu bendera bendera ku merah putih
kuingin satu republik republik ku indonesia
dengan satu dasar dasarnya pancasila
dengan satu pacar pacar yang setia
kini saling setia ya di ajari shalat
salat nya dimana di masjid surabaya
imamnya siapa pak abdurrahman wahid
baca doa siapa (bapak amin rais)
pembagi kue siapa (bapak rohidin)
yang bikin nasi tumpeng (ibu megawati)
itu namanya hidangan elit politik
yang sedang menciptakan gemah limpah loh jinawi

negeriku indonesia baru
orangnya sensitif ada juga yang sok artis
namanya siapa salah satu mahasiswa
mahasiswa bandung pandai main sinetron
sinetron percintaan bandung lautan asmara

satu nusa wahai satu bangsa
dan satu bahasa bahasa indonesia
satu cewe cewe yang setia
apabila cewe selingkuh ya di gantung saja
bila cowo selingkuh harap di maklum saja..

berhati-hatilah wahai para rombongan
karena siang ini banyak tuyul di belakang
jagalah pacar anda jangan sampai hilang
kalo sampai hilang segera lapor ksatria baja hitam atau si doraemon

maafkan sodara kami tidak memaksa
karena memaksa dilarang oleh agama
kalo tidak percaya silahkan tanya saja
kepada pacar saya yang duduk di belakang saya

siapa sih yang suruh nona cantik
bersoleksi seperti pragawati
kerudung ungu aduhai cantik sekali
bikin aku rindu setengah mati
kerudung ungu bikin aku penasaran
kayak artis yang nongkrong di kuburan.. hahahahahaha

jangan sampai kau menolak cintaku
kupanggilkan peletnya pak guru
klo pakdosen ga mempan kupanggil budosen
klo budosen ga mempan aku bunuh diri makan salep 88.. hahahaha

indonesia orangnya sakti sakti
ada jaka tingkir ada anggling dharma
ada wiro sableng ada tukul arwana
ada yang menkutkan yaitu nenek lampir
sekali di goyang israel kocar kacir
2 kali di goyang amerika hancur lebur
sering kali digoyang mak lampir telat datang bulan

waktu kamu oh gadis paling ayu
waktu kamu bilang sayang padaku
tapi kenapa kini kau berlalu
setelah kau tau pengamen profesiku
tega nian kau tinggalkan aku sayang
soal uang aku disayang sayang
soal cinta aku langsung di tendang

owowow hey hey hey cewe jaman sekarang rata-rata mata duitan
owowow hey hey hey cowo jaman sekarang seratus persen orangnya baidan




inalilahiwainalilahirojiun

Musnahkan PIL SETAN&AIR JAHAT yg membodohimu
sayangi NYAWAmu,karna semua tida guna

sebelum KERANDA MAYAT datang ke rumahmu
sebelum ada batu NISAN bertuliskan NAMAmu

Senin, 28 Januari 2013

kepanjangan pelajar

P,E,L,A,J,A,R

P->pulang lbh awal yg d nanti
E->enggan mikir waktu ujian(nyontek)
L->luapkan emosi jd tradisi(tawuran)
A->alkohol,obat n rokok jd jajanan
J->juara kalau tidur d kelas
A->alpha&ijin jd absensi
R->rapat guru yg slalu d harapkan

Minggu, 27 Januari 2013

anti capitalisme

PUNK bkn sekedar MOHAWK
PUNK bkn sekedar keliaran gag karuan
bukan jg sekedar mabuk"an d jalanan

PUNK membentuk KARAKTER mandiri dgn CARA SENDIRI

#ANTI KEMAPANAN


ANTI KEMAPANAN buta yg mengHALALkan segala cara
hanya akan meruntuhkan nilai keMANUSIAan kita
hanya akan menghancurkan nilai keIMANan kita

mari KITA sama" berbenah agar tak slalu di PANDANG SEBELAH MATA

TERHINA... DI SINGKIRKAN.. DI CACI....
ITU SMW HANYA SBUAH UJIAN..... UNTUK KITA TAU SEBERAPA KUATNYA KITA BERTAHAN..

Stay punk n kepp together..!
Yang KALAH dan yang MENANG sama" PECUNDANG
karna suatu ACARA bkn ajang BALAS DENDAM
bkn ajang ADU KEKUATAN
tp ajang satukan KEBERSAMAAN dlm KETERBATASAN
hrusnya tambah KAWAND bkn LAWAN

menurut ku:
"gak ada istilah mantan PUNK,
krn PUNK bukan PROFESI..
kl gak pengen jd PUNK..
Seharusnya jangan bilang TOBAT dr PUNK..
krn PUNK bkan aliran SESAT yg d haramkan MUI.."

#anti PUNK MUSIMAN..


PUNK mang LIAR tp bkn brarti KURANG AJAR
PUNK mang gag TAAT tp bkn brarti BEJAT
PUNK juga RAMAI dan pasti CINTA DAMAI

KAMI sama seperti ANDA semua
KAMI hanya beda dlm cara merebut kembali KEBEBASAN yg terTINDAS


tampang sadis..
tpi hatiku romantis

Cuaca panas/hujan kami tk PEDULI..
Kami tetap bekerja sePENUH HATI..

Wlopun t'kadang d pandang sebelah MATA..
Tp kami siap hadir utk melayani ANDA..


Sayang sekali jika EQUALITY di jadikan alat PROVOKASI..

KEROYOKAN bkn sifat JAGOAN