Rabu, 30 Januari 2013

PUNK, ANARKISME, DAN IDEOLOGI



punk dan anarkisme
kegagalan reaganomic dan kekalahan amerika serikat dalam perang vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti crass, conflict, dan discharge dari inggris, the ex dan bgk dari belanda, mdc dan dead kennedys dari amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain sex pistols dan the clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.
di indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. padahal menurut para pencetusnya, yaitu william godwin, pierre-joseph proudhon, dan mikhail bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.
negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. punk etika semacam inilah yang lazim disebut diy (do it yourself/lakukan sendiri).
keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan anarko-punk.









anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.
secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
anarkisme berasal dari kata dasar anarki dengan imbuhan isme. kata anarki merupakan kata serapan dari bahasa inggris anarchy atau anarchie (belanda/jerman/prancis), yang berakar dari kata yunani anarchos/anarchein. ini merupakan kata bentukan a (tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi n dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas – secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani). anarchos/anarchein = tanpa pemerintahan atau pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan lain sebagainya. sedangkan anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. sedangkan isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi. menurut peter kropotkin “anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. ia dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia”.
anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). para anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya.
dalam sejarahnya, para anarkis dalam berbagai gerakannya kerap kali menggunakan kekerasan sebagai metode yang cukup ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya, seperti para anarkis yang terlibat dalam kelompok nihilis di rusia era tzar, leon czolgosz, grup n17 di yunani. slogan para anarkis spanyol pengikutnya durruti yang berbunyi “terkadang cinta hanya dapat berbicara melalui selongsong senapan”.
namun demikian, tidak sedikit juga dari para anarkis yang tidak sepakat untuk menjadikan kekerasan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh. dalam bukunya “what is communist anarchist”, pemikir anarkis alexander berkman menulis, “anarkisme bukan bom, ketidakteraturan atau kekacauan. bukan perampokan dan pembunuhan. bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup didalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan”.
dari berbagai selisih paham antar anarkis dalam mendefinisikan suatu ide kekerasan sebagai sebuah metode, kekerasan tetaplah bukan merupakan suatu ide eksklusif milik anarkisme, sehingga anarkisme tidak bisa dikonotasikan sebagai kekerasan, seperti makna tentang anarkisme yang banyak dikutip oleh berbagai media di indonesia yang berarti sebagai sebuah aksi kekerasan. karena bagaimanapun kekerasan merupakan suatu pola tingkah laku alamiah manusia yang bisa dilakukan oleh siapa saja dari kalangan apapun.
anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik. dan yang sangat berpengaruh adalah filsafat marxisme.
marxisme dalam perkembangannya setelah marx dan engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran marx. ketiga ideologi itu adalah : (1) komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh lenin menjadi ideologi marxisme-leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) sosialisme demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh eduard bernstein dan berkembang di jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas eropa; (3) neomarxisme dan gerakan kiri baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di eropa.
walaupun demikian anarkisme dan marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum marxis. dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. disisi lain, marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. lagipula, cita-cita kaum marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas.
para pemikir anarkisme
pierre-joseph proudhon, adalah pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul berbakat dan ‘serba tahu’ dan merupakan tokoh yang dapat dibanggakan oleh sosialisme moderen. proudhon sangat menekuni kehidupan intelektual dan sosial di zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh pengalaman hidupnya itu. diantara pemikir-pemikir sosialis di zamannya, dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. dia mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju ke tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.
proudhon melawan pengaruh tradisi jacobin yang mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di perancis dan kebanyakan sosialis pada saat itu, dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi dalam proses alami kemajuan sosial. baginya, pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersifat seperti kanker tersebut merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas. proudhon bukanlah seorang komunis. dia mengecam hak milik sebagai hak untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak milik umum alat-alat untuk ber produksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok industri yang terikat antara satu dengan yang lain dalam kontrak yang bebas; selama hak ini tidak dipakai untuk mengeksploitasi manusia lain dan selama seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya. jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya dalam pertukaran mutual. dengan sistem tersebut, kemampuan kapital untuk menjalankan riba dimusnahkan. jikalau kapital tersedia untuk setiap orang, kapital tersebut tidak lagi menjadi sebuah instrumen yang bisa dipakai untuk mengeksploitasi.
tokoh utama kaum anarkisme adalah mikhail bakunin, seorang bangsawan rusia yang kemudian sebagian besar hidupnya tinggal di eropa barat. ia memimpin kelompok anarkis dalam konverensi besar kaum sosialis sedunia (internasionale i) dan terlibat pertengkaran dan perdebatan besar dengan marx. bakunin akhirnya dikeluarkan dari kelompok marxis mainstream dan perjuangan kaum anarkis dianggap bukan sebagai perjuangan kaum sosialis. sejak bakunin, anarkisme identik dengan tindakan yang mengutamakan kekerasan dan pembunuhan sebagai basis perjuangan mereka. pembunuhan kepala negara, pemboman atas gedung-gedung milik negara, dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh anarkhisme sebagai cara untuk menggerakkan massa untuk memberontak.[2]
mikhail bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam first international mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. bakunin juga merupakan anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoritar.
bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam first international percaya bahwa revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk menyatukan kekuatan revolusioner dan unsur-unsur libertarian di dalam dan di luar first international untuk menjaga agar revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh elemen-elemen kediktatoran. karena itu bakunin menjadi pencipta gerakan anarkisme moderen. peter kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan dimensi ilmiah terhadap konsep sosiologi anarkisme.
anarkisme model bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. tetapi anarkisme setelah bakunin kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. dan puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme marx sebagai pandangan hidupnya, yaitu sindikalisme. gerakan ini menjadikan sosialisme marx dan anarkisme bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. bahkan gerakan mereka disebut anarko-sindikalisme
baik secara teori ataupun praktek, anarkisme telah menimbulkan perdebatan dan kritik-kritik atasnya. beberapa kritik dilontarkan oleh lawan utama dari anarkisme seperti pemerintah. beberapa kritik lainnya bahkan juga dilontarkan oleh para anarkis sendiri serta ada juga yang muncul dari kalangan kaum kiri otoritarian seperti yang dilontarkan oleh kalangan marxisme. kritik biasanya dilontarkan sekitar permasalahan idealisme anarkisme yang mustahil dapat diterapkan di dunia nyata, seperti apa yang banyak dipecaya oleh para anarkis mengenai ajaran bahwa manusia pada dasarnya baik dan bisa menggalang solidaritas kemanusiaan untuk kesejahteraan manusia tanpa penindasan oleh sebagiannya yang hal tersebut banyak dibantah oleh para ekonom. dan juga mengenai ajaran bahwa setiap manusia lahir bebas setara yang juga dibantah oleh para pakar sosiolog.[8]

punk dan ideologi
psikolog brilian asal rusia, pavel semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).
punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti the beatles, rolling stone, dan elvis presley. musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.
kaum punk berpikir ada perasaan dirampas oleh lingkungan dan negara. menurut ted robert gurr, dalam bukunya “why men rebel” (1970). rasa di rampas ini yang disebut “relative deprivation”. perasaan ini muncul akibat tidak sesuainya keinginan dengan kemampuan mencapai apa yang diingini. kemampuan untuk mencapai keinginan dirasakan ada, tapi upaya mencapainya dihambat atau digagalkan. kondisi inilah yang menimbulkan rasa dirampas. apakah anggapan kemampuan itu benar, sesuai dengan kenyataan, itu tidak penting. yang penting: rasa mampu itu ada, dan dihambat. inilah yang menimbulkan rasa dirampas. perasaan dirampas inilah yang menyebabkan orang berontak.
pemberontakan pada umumnya berupa serangan terhadap penguasa. yang diserang adalah pihak yang dianggap menjalankan kekuasaan, termasuk golongan pesaing politik, pemimpin yang berkuasa atau kebijakannya. merekalah yang dianggap telah merampas.
gurr membedakan tiga bentuk kekerasan dalam pemberontakan: kekacauan, konspirasi, dan perang dalam negeri.
kekacauan terjadi secara spontan. meski tidak terorganisasi, namun ia melibatkan banyak orang. lihat misalnya pemogokan yang diiringi kekerasan, kerusuhan, bentrokan-bentrokan dan pemberontakan lokal. berbeda dari kekacauan, konspirasi selalu terorganisasi rapi, tapi jumlah pesertanya terbatas. konspirasi bisa berupa pembunuhan politik, teror skala kecil, gerilya kecil-kecilan, kudeta atau makar. adapun pemberontakan yang menggunakan kekerasan dengan tujuan politik skala besar, yang terorganisasi baik dan mendapat dukungan luas dari rakyat serta bertujuan menggulingkan kekuasaan, disebut perang dalam negeri.
akibat bentuk kekerasan yang dilakukan oleh kaum punk itulah yang kemudian memberikan stigma punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
gaya hidup adalah relative. tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. ideologi diambil dari kata “ideas” dan “logos” yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi, maka punk pada saat ini mulai mengembangkan proyek “do it yourself” yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing. dan mari kita berteriak “..oi..oi..”.

1 komentar:

  1. Mas, mohon maaf sebelumnya karena saya masih awam tentang PUNK, saya mau tanya banyak nih tentang PUNK, lebih untuk ke edukasi / wawasan aja kok.
    1. Apa aja sih yg dikerjakan oleh anak PUNK dan atau didalam komunitasnya?
    2. Apakah anak PUNK (memang) mengamen juga (biasanya di lampu merah)?
    3. Kalo memang benar mengamen, untuk apa?
    - apakah untuk makan sehari hari atau yg lainnya?
    - Selain mengamen, apalagi yg dilakukan untuk menghidupi diri kalian?

    Sekian pertanyaan dari saya, alasan mengapa saya bertanya demikian adalah rasa "penasaran", karena didaerah saya juga ada PUNK, namun seperti yang saya tanyakan di atas, apakah memang benar seperti itu?
    Mohon balasannya, mas. Terimakasih
    bisa balas langsung ke email saya : faiz.rabbani94@yahoo.com

    BalasHapus