Rabu, 30 Januari 2013

Punk Bukan Sekedar Kehidupan Jalanan


Punk….masyarakat awam menganggap Punk itu “kotor”, kumuh, orang pinggiran, pengamen jalanan, orang yang gak punya aturan. Yaah, terserahlah anggapan mereka tentang punk. Mereka hanya melihat Punk dari luarnya aja, toh mereka juga belum tentu mengenal Punk lebih dalam. Kebanyakan anak Punk memang hidup di jalanan. Tidak punya rumah, mobil mewah, atau apa pun itu yang dianggap sebagai kiblat bagi para maniak harta.
Menurutku, Punk lebih dari itu. Punk bukan sekedar segerombolan orang-orang yang berambut tegak, tinggi menantang langit yang duduk-duduk dipinggir jalan sambil mengamen. Punk adalah sebuah rumah, rumah bagi orang-orang yang kecewa dengan peraturan. Orang-orang yang merasa bahwa setiap peraturan yang dibuat itu hanyalah “omong kosong” dan “tidak berguna”. Toh banyak peraturan dibuat tetapi juga tak sedikit yang sengaja melanggar peraturan itu.
Saya sendiri sudah hampir 4 tahun jadi anak Punk asik-asik aja. Meski selama 4 tahun itu saya belum juga begitu mengerti tentang Punk tetapi disitu saya merasakan kehangatan keluarga. Rasa yang tidak pernah saya rasakan meski saya berada di rumah sendiri. Pertanyaannya, kenapa orang-orang sangat sinis terhadap Punk ? Apa yang salah dengan Punk ?
Aku tidak mengerti dengan jalan pikir orang-orang yang merasa dirinya itu terhormat. Mereka pikir mereka adalah orang yang paling hebat. Yaah, mereka memang bisa membeli rumah, pakaian, makanan, dan kebutuhan lainya. Jika dibandingkan dengan anak Punk, dalam hal itu mereka memang lebih hebat. Tapi, apakah hidup itu hanya diukur dari berapa banyaknya uang yang bisa didapat dalam sebulan ? Apa hidup itu juga hanya diukur dari seberapa banyak barang yang bisa dibeli ? Saya rasa orang-orang berdasi di luar sana akan serentak menjawab “Iya”. Tetapi ada yang tidak dimiliki oleh mereka tapi dimiliki oleh anak Punk, keramahan.
Yaa, mereka memang juga memiliki keramahan, tetapi keramahannya itu hanya untuk sesama orang yang berdasi. Apa pernah seorang pegawai kantoran yang menyapa orang lain di jalan meski orang itu tidak mengenalnya ? Saya rasa tidak pernah ada. Berbeda dengan anak Punk, anak-anak Punk lebih terbuka terhadap orang lain yang tidak dikenalnya. Tak sedikit pula anak-anak Punk yang saling menyapa di jalan meski mereka tidak saling mengenal. Biasanya mereka hanya bereriak “oi..oi..” kemudian yang lainnya juga menjawab “oi..oi..” pula.
Yaaah, memang begitulah kehidupan anak Punk di jalanan. Mereka tidak peduli dengan anggapan orang-orang tentang mereka. Yang mereka pikirkan hanyalah tetap menjalani hidup dan bagaimana caranya agar hari ini bisa makan…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar